Sore ini, perspektif saya dalam menela'ah ilmu sudah salah alamat, duduk paling belakang membuat mata ini berat, menguap pun menjadi teman dekat saya yang baru.
Suara dosen seakan lagu nina bobo yang terus meng ayun ayun.
Kenapa ini bisa terjadi? Apa karena sang pelangi terlihat sangat serius, tidak mengganggu dengan keindahannya seperti kemarin?
Hal itu memang sesuai dengan harapan saya. Karena saya sedang tidak berminat untuk menyiksa diri sendiri dengan cara melihat keindahannya yang berkilau tapi bukan tertuju kepada saya.
Menguap dan dunia terlihat kehilangan warnanya. Apakah ini bingkai dunia ketika sang pelangi secara total tidak menyentuh sang bumi?
7.3.2014
No comments:
Post a Comment