Sunday 15 February 2015

BALADA MAHASISWA SEMESTER AKHIR



Minggu kedua pada bulan ke dua di tahun 2015 ini, seperti lonceng bagiku, lonceng atau bel sekolah yg berteriak “hoy hoy, sampai kapan kau ingin terus jadi mahasiswa di kampus ini?”.

Ya, tahun 2015 awal ini merupakan tahun terakhir ku sebagai mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta. Jika tak ada aral melintang, insha Alloh jenjang studi ku untuk mendapat gelar sarjana komunikasi akan terwujud.

Dengan harapan itu, diri ini mencoba untuk menuju secretariat fakultas, mencari nilai pada akhir semester lalu. Dan ternyata nilai nilainya memuaskan.

Nilai, gelar, nilai gelar, itu yang ada dipikiranku saat itu, jika nilaiku baik, maka jalan untuk meraih gelar sarjana semakin mudah. Logika ini mulai terpatri pada nilai dan gelar.

Aku mulai amnesia, mulai lupa secara sengaja, bahwa inti dari berkuliah adalah mencari ilmu, karena mencari ilmu adalah salah satu cara untuk dipermudahkan oleh Alloh untuk menggapai surgaNya.

Diri ini hanya berpatokan pada nilai nilai, gelar dan lulus. Tanpa sadar akan esensi nya.

Sebuah ironi memang, aktivis penimba ilmu yang lupa akan misinya, terpaku pada angka dari 1 sampai 10, atau nilai dari A sampai E tanpa menghargai proses penimbaan ilmunya. Lalu berujung pada hanya sebatas upacara dengan bebalut baju toga. Dan amnesia terhadap visi hakikinya.

nilai mesti bagus, jadi ujian harus bagus, bagaimanapun cara nya, "bagaimanapun caranya" kalimat ini yg bahaya

mengubah mindset kita menjadi pragmatis negatif, proses jadi tak penting lagi, yg penting hasil akhir.

"meski belajar hanya sistem kebut semalam, kan masih bisa pake "phone a friend", atau "spion kanan spion kiri" yg penting lulus"

itu mindset para aktivis penimba ilmu saat ini yang melatih diri menjadi pencuri, mayoritas. tapi tak semua. entah yg salah kurikulum nya atau pola pikir manusianya

kurikulum beberapa universitas yg masih terpaku pada teori untuk menjawab pertanyaan "what" tanpa adanya praktek yg menjawab pertanyaan "why" dan "how" yang membentuk perilaku mayoritas para aktivis penimba ilmu di negerimu ini.